ANGGARAN KAS LEMBAGA PENGELOLA DANA ZISWA
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Manajemen Ziswa
Dosen Pengampu : Anas Malik, M.E.Sy
Disusun Oleh :
NAMA : YUDHO SEPTIAN
NPM / KELAS: 1502100319 / F
EKONOMI
DAN BISNIS ISLAM
S1
PERBANKAN SYARIAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
2017/2018
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Bentuk dan Makna,
Makna dan Perubahanya. Makalah ini sebagai salah satu syarat untuk melengkapi
tugas mata kuliah Manajemen Ziswa.
Dalam
penyusunan makalah ini kami menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari
berbagai pihak, maka makalah ini tidak akan dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Tersusunnya makalah ini tidak lepas dari bantuan-bantuan yang
diberikan oleh rekan-rekan. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak, terutama kedua orang tua, yang telah
memberikan bantuan moril maupun materiil, dosen yang berkenan membagi informasi
yang menyangkut tema dari makalah ini, dan juga teman-teman yang selalu
memberikan bantuan demi kelancaran penyelesaian makalah ini yang berjudul
“Anggaran Kas Lembaga Pengelola Dana Ziswa”.
Segala
upaya telah kami lakukan untuk menyempurnakan makalah ini dan penulis menyadari
bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dalam hal penulisan
maupun materi yang disajikan. Kami mengharapkan, sekiranya pembaca dapat
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan penulisan
selanjutnya dimasa yang akan datang.
Metro,
18 Maret 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................... 1
KATA
PENGANTAR............................................................................................. 2
DAFTAR
ISI........................................................................................................... 3
BAB
1 PENDAHULUAN....................................................................................... 4
A.
LATAR BELAKANG...................................................................................... 4
BAB
II PEMBAHASAN......................................................................................... 5
A. Pengertian
Anggaran Kas................................................................................. 5
1. Pengertian Anggaran.................................................................................... 5
2. Pengertian Kas.............................................................................................. 5
3. Pengertian Anggaran Kas............................................................................. 6
B. Manfaat
Anggaran Kas..................................................................................... 6
C. Tujuan
Penyusunan Anggaran Kas................................................................. 7
BAB
III PENUTUP................................................................................................ 12
A. Kesimpulan.................................................................................................. 12
B. Saran............................................................................................................ 12
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusunan anggaran merupakan proses
pembuatan rencana kerja dalam jangka waktu
satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain.
Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba. Dalam
perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang implikasinya
dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas
dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa yang akan datang. Untuk melukiskan
anggaran dan proses penyusunan anggaran, layaknya sebagai suatu proyek
pembangunan gedung berlantai tiga puluh. Untuk membangun gedung tersebut
diperlukan waktu tiga tahun. Gedung tersebut akan dibangun berdasarkan cetak biru (blue print) dan berdasarkan rencana biaya yang dibuat oleh arsitek.
Setiap bulan dibuat anggaran biaya untuk pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
pembangunan setiap bagian gedung tersebut, sehingga keseluruhan pekerjaan
gedung tersebut dapat terlaksana sesuai dengan blue print yang telah dibuat
dengan rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek dilaksanakan.
Manajemen mengalokasikan sumber daya yang ada untuk setiap program yang disusunnya. Untuk menjamin terlaksananya program tersebut, manajemen menyusun anggaran
yang berisi rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang
diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut.
Dalam proses penyusunan anggaran
tersebut, ditunjuk manajer yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan rencana kejadian dialokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan kepada manajer yang bersangkutan. Anggaran menjamin
pelaksanaan rencana kerja dengan biaya yang sesuai dengan yang direncanakan
dalam anggaran. Dengan
demikian penyusun anggaran dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian blue
print tentang program jangka panjang, yang mencakup pangsa pasar, produk dan
teknologi produksi, kepegawaian, keuangan, citra perusahaan, sistem informasi manajemen, budaya perusahaan dengan biaya sesuai dengan yang
dianggarkan sebelumnya.
Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka
waktu satu tahun membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan
sumber daya yang diperkirakan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Anggaran Kas
1. Pengertian Anggaran
Menurut Munandar, pengertian anggaran
yaitu: “Budget (anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis
yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yang dinyatakan dalam unit
(kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan
datang.”[1]
Menurut Y. Supriyanto, pengertian anggaran
yaitu: “Budgeting menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang
diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan
informasi yang diperlukan. Pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencana itu
sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap
pengawasan dan evaluasi dari hasil-hasil pelaksanaan rencana.”[2]
Jadi dapat disimpulkan bahwa anggaran
adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah
disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter untuk
jangka waktu tertentu
2. Pengertian Kas
Menurut
Munawir (1983:14), pengertian kas adalah sebagai berikut: “Kas merupakan uang
tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, termasuk dalam
pengertian kas adalah cek yang diterima dari para pelanggan dan simpanan
perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan di
bank yang dapat diambil kembali (dengan menggunakan cek atau bilyet).[3]
Pendapat lainnya juga hampir sama di
kemukakan oleh: Theodarus M. Tuanakotta, AK, (1982:150) dalam bukunya Auditing
Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik, yaitu:
Kas dan bank
meliputi uang tunai dan simpanan-simpanan di bank yang langsung dapat diuangkan
pada setiap saat tanpa mengurangi nilai simpanan tersebut. Kas dapat terdiri
dari kas kecil atau dana-dana kas lainnya seperti penerimaan uang tunai dan
cek-cek (yang bukan mundur) untuk disetor ke bank keesokan harinya.
Dari
pendapat-pendapat tersebut dapatlah di tarik kesimpulan bahwa kas adalah
seluruh uang tunai dan bentuk-bentuk lainnya yang dapat diuangkan setiap saat
apabila perusahaan membutuhkan.
3. Pengertian Anggaran Kas
Ada
beberapa definisi anggaran (budget) kas, di antaranya R.Soemita mengatakan :
“suatu budget kas menyangkut taksiran-taksiran terperinci mengenai
penerimaan-penerimaan dan pengeluaran-pengeluaran kas yang diharapkan untuk
periode budget atau suatu periode tertentu lainnya”.
Menurut M.
Munandar (1985:311), Anggaran kas adalah: “Anggaran kas adalah budget yang
merencanakan secara lebih terinci tentang semua jumlah kas beserta
perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu selama periode tertentu dimasa yang
akan datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas maupun yang berupa
pengeluaran kas”.
Dari pendapat
diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran kas adalah proyeksi daripada aliran kas
(cash low) di dalam perusahaan didalam suatu periode tertentu, yang mana nanti
akan menunjukan posisi kas perusahaan diwaktu yang akan datang pada periode
sama.
B.
Manfaat Anggaran Kas
Dari
pendapat-pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa anggaran berperan sebagai alat
bantu manajemen dalam melakukan perencanaan sumber daya yang akan diperoleh dan
digunakan, serta mengendalikan bagaimana sumber tersebut digunakan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu.
Anggaran dapat
membantu manajemen dalam pengendalian kas, karena anggaran kas memberikan
informasi yang berguna tentang pola penerimaan dan pengeluaran kas setiap
periode operasi perusahaan.
C.
Tujuan Penyusunan Anggaran Kas
Dengan menyusun anggaran kas
perusahaan akan mampu untuk:
1. Menentukan posisi kas pada berbagai
waktu, yaitu dengan memperbandingkan uang kas masuk dengan uang kas keluar.
Sehingga saldo kas pada akhir suatu periode akan sama dengan saldo kas awal
ditambah penerimaan-penerimaan kas pada suatu periode dan dikurangi
pengeluaran-pengeluaran kas pada waktu yang sama.
2. Memperkirakan kemungkinan terjadinya
defisit atau surplus. Defisit terjadi bilamana pemasukan ditambah saldo awal
ternyata lebih kecil dari kebutuhan pengeluaran yang harus dibayar. Sebaliknya
surplus akan terjadi bilamana pemasukan melebihi pengeluaran, sehingga jumlah
saldo akhir periode mengalami peningkatan. Terhadap kemungkinan defisit inilah
perusahaan perlu lebih waspada.
3. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan
berjangka pendek atau berjangka panjang. Dengan terjadinya defisit kas
perusahaan perlu mencari dana tambahan dari sumber yang paling menguntungkan.
Sebaliknya dengan adanya surplus yang diketahui lama sebelumnya, dapat
dipersiapkan pemilihan alternatif penggunaan yang paling menguntungkan.
Contoh anggaran kas lembaga pengelolaan
dana ziswaf pada baznas dalam rencana kerja dan anggaran tahunan di 2017
1. Rencana
penerimaan dana
Dalam indikator kinerja kunci tahun 2017,
target pengumpulan zakat nasional sebesar 6 triliun, target pengumpulan ini
didistribusikan kepada baznas, baznas provinsi dan baznas kabupaten/kota, serta
Laz sebagai berikut:
Organisasi pengelola zakat
|
%
|
Jumlah (Rp)
|
BAZNAS
|
4,00%
|
240.000.000.000
|
BAZNAS (provinsi dan kab/kota)
|
56,00%
|
3.360.000.000.000
|
LAZ
|
40,00%
|
2.400.000.000.000
|
Total
|
100,00%
|
6.000.000.000.000
|
Berikut ini merupakan uraian rencana
pengumpulan BAZNAS tahun 2017.
Jenis dana
|
%
|
Target RKAT 2017
|
Zakat mal
|
80,00%
|
192.000.000.000
|
Zakat
maal-perorangan
|
5,00%
|
180.000.000.000
|
Zakat-mal
badan
|
75,00%
|
12.000.000.000
|
Zakat
Fitrah
|
n.a
|
-
|
Infaq / sedekah
|
20,00%
|
48.000.000.000
|
Infaq /
sedekah
|
10,00%
|
24.000.000.000
|
CSR
|
10,00%
|
24.000.000.000
|
Total
|
100,00%
|
240.000.000.000
|
2. Rencana
penyaluran berdasarkan ASNAF
Pada tahun2017, baznas menargetkan tingkat penyaluran sebesar 70% dari
pengumpulan tahun 2017 dan saldo akhir pengumpulan tahun 2016 sebesar 33 miliar
rupiah. Dengan demikian, ketersediaan dan penyaluran baznas di tahun 2017
sebesar 208,2 miliar rupiah.
Jenis dana
|
%
|
Target RKAT 2017
|
Alokasi dari pengumpulan
|
84,15%
|
175.200.000.000
|
70%
pengumpulan zakat (192.000.000.000)
|
134.400.000.000
|
|
70%
Pengumpulan infaq/sedekah (24.000.000.000)
|
16.800.000.000
|
|
100%
pengumpulan dana CSR (24.000.000.000)
|
24.000.000.000
|
|
Saldo akhir pengumpulan 2016
|
15,85%
|
33.000.000.000
|
Saldo zakat
|
33.000.000.000
|
|
Saldo
infak/sedekah
|
0
|
|
Total
|
100,00%
|
208.200.000.000
|
Dengan rincian penyaluran berdasarkan ASNAF
sebagai berikut:
Jenis dana
|
Target RKAT 2017
|
%
|
ZAKAT
|
167.400.000.000
|
100,00%
|
Fakir
miskin
|
133.023.000.000
|
79,46%
|
Amil
|
16.800.000.000
|
10,04%
|
Mauallaf
|
1.674.000.000
|
1,00%
|
Riqab
|
O
|
0,00%
|
Gharimin
|
2,929.500.000
|
1,75%
|
Fii
sabilillah
|
12.555.000.000
|
7,50%
|
Ibnu sabil
|
418.500.000
|
0,25%
|
Jenis dana
|
Target RKAT 2017
|
%
|
Infak/sedekah
|
16.800.000.000
|
100,00%
|
Fakir
miskin
|
11.676.000.000
|
69,50%
|
Amil
|
3.360.000.000
|
20,00%
|
Mauallaf
|
168.000.000
|
1,00%
|
Riqab
|
0
|
0,00%
|
Gharimin
|
294.000.000
|
1,75%
|
Fii
sabilillah
|
1.260.000.000
|
7,50%
|
Ibnu sabil
|
42.000.000
|
0,25%
|
Dana CSR
|
24.000.000.000
|
100,00%
|
3. Rencana
penerimaan dan penggunaan hak amil
Berikut ini merupakan uraian rencana
penerimaan hak amil BAZNAS tahun 2017.
Keterangan
|
Jumlah (rupiah)
|
Penerimaan hak amil dari zakat Asnaf amil (maksimal
12,5% dari 70% penerimaan zakat)
|
11.760.000.000
|
Penerimaan hak amil dari zakat asnaf fii sabilillah
|
-
|
Penerimaan hak amil dari infak/sedekah (maksimal 20%
dari 70% penerimaan infak/sedekah)
|
4.704.000.000
|
Penerimaan hak amil dari dana CSR
|
-
|
Penerimaan hak amil dari DSKL
|
-
|
Penerimaan bagi hasil atas penempatan hak amil
|
-
|
Penerimaan hasil penjualan aset tetap oprasional
|
-
|
Total
|
16.464.000.000
|
*proyeksi dengan minimal pengumpulan ZIS 168 miliar Rupiah
Berikut ini merupakan uraian rencana
penggunaan hak amil BAZNAS tahun 2017
Keterangan
|
Jumlah
|
|
Rupiah
|
%
|
|
Belanja pegawai
|
7.520.817.101
|
45,68%
|
Biaya publikasi dan dokumentasi
|
1.618.567.216
|
9,83%
|
Biaya perjalanan dinas
|
1.571.975.328
|
9,55%
|
Beban administrasi umum
|
4.595.033.702
|
27,91%
|
Beban pnyusutan
|
-
|
0,00%
|
Pengadaan aset tetap
|
604.401.667
|
3,67%
|
Biaya jasa pihak ketiga
|
235.456.193
|
1,43%
|
Pengunaan lain hak amil
|
317.748.793
|
1,93%
|
Total
|
16.464.000.000
|
100,00%
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Anggaran kas
adalah proyeksi daripada aliran kas (cash low) di dalam perusahaan didalam
suatu periode tertentu, yang mana nanti akan menunjukan posisi kas perusahaan
diwaktu yang akan datang pada periode sama. Anggaran berperan sebagai alat
bantu manajemen dalam melakukan perencanaan sumber daya yang akan diperoleh dan
digunakan, serta mengendalikan bagaimana sumber tersebut digunakan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu.
Anggaran dapat
membantu manajemen dalam pengendalian kas, karena anggaran kas memberikan
informasi yang berguna tentang pola penerimaan dan pengeluaran kas setiap
periode operasi perusahaan.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan
pada para pembaca pada umunya dan penulis pada khususnya dapat mengetahui,
memahami dan menambah wawasan tentang Anggaran Kas dan dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Munandar, Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja,
Yogyakarta: BPFE, 2007.
Munawir, Analisa
Laporan Keuangan , Yogyakarta: Liberty, 1986.
Supriyanto, Anggaran Perusahaan, Yogyakarta : bagian
penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 1995.
[1]
Munandar, Budgeting: Perencanaan Kerja,
Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, (Yogyakarta: BPFE, 2007), Edisi
ke-2, hal.1.
[2] Supriyanto, Anggaran
Perusahaan, (Yogyakarta : bagian penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN, 1995), edisi ke-1, hal.227.
[3] Munawir, Analisa Laporan Keuangan ,
(Yogyakarta: Liberty, 1986), hlm.14.
Vampires in the Enchanted Castle casino - FilmFileEurope
BalasHapusVampires filmfileeurope.com in the 토토 사이트 홍보 Enchanted worrione Castle Casino. Vampires in the Enchanted Castle Casino. Vampires in the Enchanted Castle Casino. Vampires in the Enchanted Castle Casino. Vampires kadangpintar in the Enchanted